CILEGON, SSC – Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara meminta agar masyarakat menahan diri untuk tidak melakukan pawai atau bentuk mobilisasi massa lainnya setelah pencoblosan hingga penghitungan suara saat proses pemilihan yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
“Kami (Polres Cilegon) sudah petakan personel untuk mengantisipasi terjadinya mobilisasi massa usai pencoblosan dan penghitungan suara,” kata Kapolres kepada awak media usai Apel Gabungan pergelaran personel pengamanan pemungutan suara Pilkada Cilegon 2024 di halaman Polres Cilegon, Jumat (22/11/2024).
Kapolres menambahkan, untuk mengatasi mobilisasi massa, pihaknya akan menempatkan personel kepolisan di masing-masing TPS jika memungkinkan terjadinya pergerakan masa saat dilakukan penghitungan dan pencoblosan.
“Iyah sudah kita petakan. Termasuk kita sudah siapkan personel dari BKO Polda Banten yang ditempatkan di 2 wilayah wilayah yang masuk hukum kriminal Polres Cilegon (Kabupaten Serang dan Kota Cilegon. Kita persiapkan personil jika sewaktu-waktu ada mobilisasi dan gerakan masa,” tambah Kapolres.
Total terdapat 475 personel gabungan yang diturunkan untuk mengamankan penyelenggaraan Pilkada tahun ini. Selain 475 personel Polres Cilegon, pengamanan juga dibantu oleh 30 personel anggota brimob dan 60 anggota Samapta Polda Banten.
“Pergeseran pasukan personel direncanakan pada Senin (25/11/2024) nanti serentak kami lakukan,” ujar Kemas.
Kata Kapolres, pihaknya telah memetakan potensi terjadinya konflik yang bakal terjadi saat penyelenggaraan pemilu.
“Sudah kita petakan mana wilayah rawan, sangat rawan dan tidak rawan.Tapi untuk di Kota Cilegon alhamdulillah yang sangat rawan tidak ada, tapi untuk rawan ada. Nanti untuk wilayah yang rawan ini akan ditempatkan 1 personel dan 2 anggota linmas di 1 TPS,” pungkasnya. (Ully/Red)