PANDEGLANG, SSC – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Pandeglang mengakui sulit untuk menghidupkan kembali klub sepakbola Persipan karena birokrasi Pemerintah Kabupaten  Pandeglang dalam mengucurkan anggaran dinilai berbelit-belit.

“Dana yang dialokasikan Pemkab Pandeglang untuk PSSI sulit cair karena persoalan birokrasi yang berbelit. Idealnya dana itu cair awal tahun agar program berjalan namun sampai saat ini nihil,” kata Ketua Bidang Humas dan Promosi PSSI Pandeglang, Muhaemin kepada Selatsunda.com, Kamis (26/7/2017).

Selain pemerintah, kata Muhaemin, perusahaan besar yang ada di Pandeglang juga minim perhatian. Padahal, andil besar perusahaan swasta sangat dibutuhkan untuk Persipan dalam mengangkat nama baik daerah.

“Di sisi lain, perhatian dari orang-orang berduit di Pandeglang termasuk perusahaan swasta semisal PT Cibaliung Sumber Daya (CSD) dan PLTU II Labuan terhadap sepakbola dan olahraga minim perhatian sekali,” jelasnya.

Ia berharap, Pemkab Pandeglang dan pihak swasta dapat turun tangan membangkitkan kembali sepakbola Pandeglang.  Seperti mengembalikan kejayaan seperti yang pernah diukir Persipan tahun 2017 lalu menjadi juara dua di event Soeratin Banten.

“Kalau dari segi SDM kami yakin Pandeglang punya banyak pemain. Tinggal di urus dengan baik saja. Ini terbukti saat saya mengurusi Persipan U18, kami mampu jadi juara 2 piala Soeratin Banten 2017. Itupun anggarannya hasil swadaya,” bebernya. (Azis/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini