CILEGON, SSC – Pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit 9 dan 10 pada tahap awal tengah dikebut manajemen PLTU untuk diselesaikan hingga akhir tahun 2019. Saat ini, tahapan perataan tanah (cut and fill) dan pembangunan akses jalan telah mencapai 65 persen.
Manajer Humas PLTU Jawa 9-10, Hamim mengatakan, pembangunan PLTU di luasan 67 hektar lahan ini berjalan tanpa kendala. Hingga saat ini, perataan lahan dan pembangunan akses jalan masih terus dikerjakan. Sementara untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) berbasis teknologi smart cell telah selesai dikerjakan.
“Masih penyiapan lahan, cut and fill mudah-mudahan akhir 2019 kita sudah bisa melakukan fisik konstruksi,” ungkap Hamim dikonfirmasi di kantornya, Jumat (28/9/2018).
Pekerjaan yang masih akan dikebut, paparnya, terkait dengan pekerjaan perataan jalan nasional yang ada di area PLTH. Jalan existing itu nantinya akan ditukar guling dengan jalan yang akan di bangun PLTU. Sejauh ini, proses administrasi tukar guling jalan itu tengah difinalisasi dengan Balai Besar Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat.
“Jalan existing belum kita bongkar karena memang itu perlu izin dari balai besar dan prosesnya sedang menuju ke sana (tukar guling aset) jadi penggantinya sudah kita siapkan sudah selesai tinggal administrasinya sedang berjalan,” terangnya.
Pekerjaan tahap awal ini diharapkan dapat selesai sesuai target. Agar pekerjaan pada tahap berikutnya yakni pembangunan konstruksi dapat dimulai dan diselesaikan pada tahun 2023 mendatang.
“Konstruksi rencananya dari 2019-2023. Untuk kapasitas segitu cukup dengan satu cerobong dengan dua kapasitas,” tandasnya.
Untuk diketahui, Pembangunan dua PLTU dengan nilai estimasi investasi sebesar Rp 30 Triliun ini akan menghasilkan daya listrik dengan kapasitas hingga 1.000 megawatt untuk masing unit yang dibangun. Keberadaan dua PLTU berkapasitas 2.000 megawatt ini akan menambah sumber listrik dari kapasitas 4.000 megawatt di PLTU Unit 1-8 yang sebelumnya telah ada. Program nasional pembangunan dua unit PLTU ini akan menyokong sumber listrik ke Pulau Jawa dan Bali. (Ronald/Red)