CILEGON, SSC – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon akhinya angkat bicara tentang aktivitas pembuangan lumpur PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) ke lahan Pelabuhan Warnasari yang dikelola PT Pelabuhan Cilegon Mandiri. Dewan akan meminta kejelasan ke PCM terkait aktivitas tersebut.

“Kami dari Komisi III DPRD Cilegon dalam waktu dekat ini akan memanggil pihak PT PCM terkait aktivitas pembungan lumpur ini ke Pelabuhan Warnasari,” kata Uyun,” Sekretaris Komisi III DPRD Kota Cilegon Nurrotul Uyyun, kemarin.

Baca : PCM Bantah Pelabuhan Warnasari Disalahgunakan Untuk Pembuangan Lumpur Lotte

Diungkapkan politisi PKS ini, pemanggilan yang dilakukan oleh Komisi III ini dinilai sangat penting dilakukan. Mengingat perlunya mengambil langkah sehubungan aktivitas tersebut.

Baca juga  Jelang Nataru, Pemkot Cilegon Tebar 2.400 Paket Sembako Murah

“DPRD harus tau permasalahan yang terjadi dari aktivitas pembungan lumpur ini ke Pelabuhan Warnasari. Sehingga nanti, kami bisa mengambil keputusan apa yang musti dilakukam oleh PT PCM. Kami pun akan menanyakan atas dasar apa lumpur ini dibuang ke Pelabuhan Warnasari,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Cilegon Ahmad Yusdi, menyatakan, sangat kecewa atas pembungan lumpur milik PT LCI ke Pelabuhan Warnasari. Ia menganggap, dengan pembuangan lumpur ke Pelabuhan Warnasari justru melupakan perjuangan yang dilakukan oleh mantan Walikota Cilegon, Tubagus Aat Syafaat yang memperjuangkan keberadaan pelabuhan tersebut.

Baca juga : Walikota Cilegon Akui Izinkan Lumpur Lotte Dibuang ke Pelabuhan Warnasari

“Kita tahu semua bagaimana perjuangan Pak Aat dalam memperjuangkan lahan pelabuhan ini. Bahkan, untuk memperjuangkan lahan ini, beliau (almarhum,red) rela mendekam di penjara. Tapi kenapa justru pemerintah membiarkan aktivitas pembungan lumpur ini ke Pelabuhan Warnasari,” ucap Yusdi.

Baca juga  Semarakan Natal, Oikumene Kanwil DJP Banten Gelar Bakti Sosial di Lapas Serang

Masih kata dia, jika keberadaan pelabuhan tersebut hingga saat ini belum memiliki progres apapun. Tetapi, saat ini keberadaan pelabuhan justru dijadikan pembungan lumpur oleh PT LCI.

“Ini mengecilkan, juga mencoreng perjuangan serta pengorbanan pimpinan kami dahulu. Kami betul-betul kecewa,” kata Yusdi. (Ully/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini