CILEGON, SSC – Krisis air bersih di musim kemarau ini bukan hanya terjadi di wilayah Kecamatan Pulomerak dan Grogol namun juga diprediksi akan meluas ke Kecamatan Ciwandan. Prediksi itu diketahui setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon melakukan penilaian atas sejumlah kejadian terjadinya krisis air bersih di wilayah Kota Cilegon.
“Sampai saat ini, daerahnya baru di Tembulun, Pasir Lawang, lebih kebanyakan di Pulomerak dan Grogol. Kemudian dari hasil assesment, Ciwandan juga sebentar lagi akan mengalami hal yang sama,” ujar Kepala BPBD Kota Cilegon, Rasmi Widyani kepada awak media usai rapat di ruang Walikota Cilegon, Jumat (12/7/2019).
Rasmi menerangkan, sekalipun kekeringan di Ciwandan belum terjadi namun perkiraan tersebut tetap harus diantisipasi. Hingga saat ini, kekeringan seperti yang terjadi di wilayah Pulomerak dan Grogol sudah dilakukan langkah antisipatif. Diantaranya, BPBD berkordinasi dengan PDAM-CM telag mengirim air sebanyak 13 kali ke Pasir Salam dan Batu Lawang sekitar 104 ton.
“Kita selalu ke PDAM, Tapi itu untuk jangka pendek. Karena kita perlu itu ada dan siap langsung. Yang sudah siap kan cuman PDAM,” terangnya.
Menurutnya, upaya itu memang baru sebatas solusi jangka pendek dan perlu dilakukan penanganan kekeringan secara jangka panjang. Rencananya, BPBD akan membuat saluran yang nantinya akan dilakukan dengan cara pengambilan air (tapping) dari saluran primer. Cara ini, kata dia, secara jangka panjang akan menjaga ketersediaan air bersih yang dibutuhkan masyarakat.
“Jangka menengah dan panjang, harus dibuat saluran, tapping. Dalam 6 bulan kedepan, belum tahu di pengalihan atau ABT. Nanti akan kita rapatkan lagi. Tadi kan baru menginventarisir, belum ada pengalihan. Penyelesaiannya kita akan rapatkan lagi,” terangnya. (Ronald/Red)