CILEGON, SSC – Rencana Pemerintah Kota Cilegon untuk membangun gedung baru di pusat pemerintahan setinggi enam lantai batal dilaksanakan tahun ini. Pasalnya, batalnya itu dikarenakan sejak lelang dibuka hingga penutupan, tak ada satupun perusahaan yang mendaftarkan ke Unit Pengadaan Pengadaan (ULP) Cilegon.

Kepala Bidang Cipta Marga Karya DPUTR Kota Cilegon, Dendi Rudiatna membenarkan ditundanya pembangunan proyek tersebut. Dipaparkannya, tertundanya itu karena lelang pembangunan konstruksi yang membutuhkan waktu 75 kalender atau 2,5 bulan tidak sesuai dengan estimasi lamanya masa pekerjaan yang diperhitungkan.

“Kalaupun di lelang kembali pasti membutuhkan waktu 1,5 bulan lagi. Otomatis bakal memakan waktu dan nyebrang tahun hingga Febuari 2019 mendatang. Sesuai aturan itu enggak boleh kalau nyebrang tahun. Maka itu, kita (DPUTR,red) tunda lagi lelang proyek gedung 6 lantai,” kata Dendi, Selasa (25/9/2018).

Ia membantah gagalnya pembangunan proyek 6 lantai ini bukan karena kesalahan perencanaan DPUTR. Namun hal itu didasari oleh sistem pelelangan yang belum dapat dilakukan sehingga belum ada pemenang tender.

“Gagalnya pembagunan bukan karena kita (DPUTR) yah. Tapi karena sistem pelelangan. Kita sih pinginnya gedung 6 lantai cepat dibangun tapi mau gimana lagi,” ucapnya.

Ia mengaku, proyek 6 lantai ini sebenarnya harus dilakukan secara multiyears atau tahun jamak namun batal dilakukan dan pembangunan akan baru bisa direalisasi pada tahun 2019 mendatang.

“Sebenarnya Pak Plt Walikota (Edi Ariadi) mintanya dilakukan secara multiyears tapi enggak bisa. Tapi, setelah kita (DPUTR) konsultasikan dengan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) koordinasi dengan Tim dan TAPD dan kesimpulannya pembangunan harus dilakukan di tahun tunggal. Berati dilakukan di 2019 mendatang,” ujarnya.

Dijelaskannya, pekerjaan tahap pertama proyek ini akan dibangun struktur bawah kosntruksi dengan anggaran sebesar Rp16 miliar sementara untuk tahapan berikutnya akan dilakukan di 2020 mendatang.

“Sebenarnya alokasi anggaran yang sudah ada untuk pembangunan gedung 6 lantai ini sebesar Rp98 miliar. Karena, batal dibangun di tahun ini jadi hanya membangun struktur bawah aja dengan anggaran Rp16 miliar. Otomatis sih Silpa membengkak karena gagal pembangunan ini,” ucap Dendi.

Perlu diketahui, tahap pertama pada pembangunan gedung 6 lantai ini akan dibangun 2 lantai. Setelah itu dibangun kembali hingga 3 tahap pembangunan. Pada tahap pertama pembangunan, akan dibangun struktur bawah yang ada di lantai bawah yang ada di lantai pertama dan kedua yang diperkirakan akan menelan aggaran sekitar Rp15 miliar dari total anggaran keseluruhan sekitar Rp80 miliar . (Ully/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini