Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon, Selasa (20/4/2021). Foto Dokumentasi Sanuji Pentamarta

CILEGON, SSC – Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta untuk kedua kalinya, melakukan inspeksi mendadak (sidak) mengecek fasilitas ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon. Kedua kepala daerah Kota Cilegon ini datang sekitar pukul 07.00 WIB.

Dari hasil sidak banyak ditemukan sarana dan prasarana RSUD yang mengalami kerusakan. Mulai dari lantai ruangan, pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC), mesin laundry mati, tidak lengkapnya fasilitas kedokteran serta fasilitas lainnya. Selain itu, fasilitas ruangan autopsi di dalam rumah sakit juga belum tersedia.

Menanggapi ini, Walikota Helldy mengakui, sarana dan prasarana di RSUD Cilegon masih belum sesuai ekspektasi pihaknya. Seluruh fasilitas perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Ia menyatakan, saat ini Pemkot tengah mengusulkan Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Banten senilai Rp 18,2 Miliar dialokasikan untuk penyediaan fasilitas alat kesehatan di RSUD. Begitupun pembenahan Ruang VVIP senilai Rp 1,5 Miliar diusulkan lewat APBD Cilegon.

Tentu agar usulan anggaran tersebut tepat sasaran, pihaknya perlu mengecek ke lapangan. Setelah mengecek langsung, Helldy mengaku, pihaknya kurang sepakat jika Bankeu diperuntukan untuk pembelian fasilitas kesehatan. Namun dapat dialihkan untuk pembenahan ruang perawatan.

Baca juga  Nobar Timnas Bareng Isro Mi'Raj, Masyarakat Padati Krakatau Junction

Karena ke depan, menurutnya, RSUD Cilegon memiliki tantangan berat. Di mana pelayanan kesehatan RSUD harus bersaing dengan RS swasta yang ada di Cilegon.

 

“Jujur saya kurang sepakat jika Rp 18,2 Miliar dari Bankue ini hanya untuk membeli alat yang rusak. Sebelum membeli alat-alat tersebut, Saya pastikan dulu alat-alat mana saja yang rusak. Tentunya kami ingin utamakan anggaran yang bersumber dari Bankue ini untuk pembenahan ruang perawatan. Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik akan ketinggalan dengan rumah sakit (swasta) lain,” kata Helldy kepada awak media usai sidak ke RSUD Cilegon,” Selasa (20/4/2021).

Ia menjelaskan, sejauh ini dari grafik tingkat kunjungan pasien di RSUD Cilegon sejak 2018 hingga 2019 terjadi penurunan sekitar 55-60 persen setiap tahunya. Dengan kondisi tersebut, rumah sakit pemerintah terancam akan ditinggalkan dan masyarakat akan beralih ke RS Swasta.

Ia menyatakan, pihaknya tidak pesimis akan hal itu. Sebaliknya harus optimis bagaimana pelayanan dan fasilitas di RSUD harus ditingkatkan.

Baca juga  Pemkot Cilegon Lakukan Penyesuaian NJOP Industri Untuk Tingkatkan PAD

“Artinya akan tertinggal rumah sakit negeri milik pemerintah dengan rumah sakit swasta yang ada di Cilegon. Kalau mereka (rumah sakit swasta) optimis sukses kenapa kita (rumah sakit negeri) milik pemerintah pesimis? Karena kondisi ini, kita harus bisa maksimalkan dan tingkatkan lagi,” jelasnya.

Untuk ke depan, pihaknya akan melibatkan kaum milenial membantu pemerintah membuat landcape RSUD agar lebih berestetika. Perusahaan-perusahaan industri juga nanti akan diminta membantu menyediakan fasilitas di RSUD.

“Anak-anak ini akan buat landscape rumah sakit agar lebih bagus. Kami juga akan minta pihak industri untuk membangun rumah sakit ini. Nanti untuk nama-namanya, akan dicantumkan. Untuk lantai 1 ada ruangan Candra Asri, Lantai II PT Lotte Chemical,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta mengaku masih banyak kekurangan yang terdapat di RSUD Cilegon. Aspek yang dibenahi, kata dia, harus dilakukan menyeluruh mulai dari manajemen, pelayanan hingga penyediaan fasilitas kesehatan.

“Semuanya. Dari fasilitas dan tampilan yang mendesak. Manajemen diperbaiki, sarana prasarana vital kita lengkapi, gambaran rumah sakit harus indah juga,” pungkasnya. (Ully/Red)