Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro diwawancara awak media pada Kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka pengamanan mudik Idul Fitri 1445 H/2024 di Mapolres Cilegon, Senin (25/3/2024). Foto Ronald/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Polres Cilegon sudah mulai melakukan berbagai persiapan pengamanan dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2024. Diantaranya dengan menyiapkan sebanyak 866 personel.

“Untuk pelaksanaan kegiatan Operasi Ketupat Maung 2024 akan dilaksanakan mulai tanggal 4 April sampai 16 April. Untuk personel gabungan 866 personel,” ujar Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro kepada awak media pada Kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka pengamanan mudik Idul Fitri 1445 H/2024 di Mapolres Cilegon, Senin (25/3/2024).

Kapolres Eko mengungkapkan, pihaknya selain menyiapkan personel juga akan mendirikan pos pengamanan. Pos-pos yang didirikan diantaranya pos pantau, pos pelayanan dan pos pengamanan mudik.

“Untuk pos yang tergelar 80 pos pantau, 6 pos pelayanan 9 pos pam. Dan beberapa pos-pos gatur ada yang kita gelarkan di wilayah-wilayah hukum Polres Cilegon,” ungkapnya.

Baca juga  Kejari Cilegon Tangani 135 Perkara Tindak Pidana Umum di Semester I/2024, Ini Kasus yang Mendominasi

Kemudian, Polres Cilegon juga akan mengantisipasi terjadinya kepadatan pemudik. Diantaranya mengantisipasi kepadatan kendaraan truk sebelum diberlakukan pembatasan.

“Jadi Nanti kita pasang kuda-kuda mulai tanggal 1 April, sebelum tanggal 3 April itu ada pembatasan untuk angkutan-angkutan barang,” paparnya.

Terkait dengan antisipasi adanya tindak kejahatan seperti antisipasi pemalu bajing loncat, kata Kapolres, pihaknya telah mentiapkan satuan petugas penegakan hukum (satgas gakkum). Satgas tersebut akan melakukan kegiatan pengamanan di buffer zone yang ada di Jalan Lingkar Selatan (JLS).

“Nanti satgas gakkum melaksanakan kegiatan di tempat buffer zone di daerah JLS. Itu fungsinya satgas gakkum. Itu untuk mengantisipasi bajing loncat dan lain-lain,”

“Tidak hanya bajing loncat, tapi nanti ada satgas preentif, preventif, semua melaksanakan, kolaborasi, bekerja di tempat- tempat keramaian. Sehingga tindak pidana, kemacetan dan lain lain tidak ada,” pungkasnya. (Ronald/Red)