Petugas BPBD Kota Cilegon melakukan evakuasi pohon tumbang yang terjadi di wilayah Pasar Blok F Kota Cilegon,Senin (8/1/2024). Foto BPBD Kota Cilegon

CILEGON, SSC – Memasuki puncak musim penghujan yang diprediksi tejadi pada Januari-Febuari 2024, Kota Cilegon akan dihadapkan dengan bencana alam baik banjir, tanah longsor, pohon tumbang, rumah ambruk, dan angin puting beliung.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon, Suhendi meminta masyarakat lebih waspada dengan bencana yang akan terjadi ini. Oleh karena itu, warga dimbau untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Tentunya kita di BPBD Cilegon sudah siap siaga, karena memasuki musim penghujan ini kita waspadai itu adalah bencana alam. Sering kejadian, kalau musim hujan itu seperti itu,” kata Suhendi,” Senin (8/1/2024).

Kata Mantan Sekdis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, berdasarkan data BPBD Cilegon, ada beberapa kecamatan yang rawan bencana. Yakni, Kecamatan Pulomerak dan Kecamatan Ciwandan. Kedua wilayah ini merupakan daerah yang memiliki kontur tanah tidak stabil sehingga rawan banjir dan tanah longsor.

Baca juga  Kejari Cilegon Tangani 135 Perkara Tindak Pidana Umum di Semester I/2024, Ini Kasus yang Mendominasi

“Kalau dilihat setiap tahun ada ya banjir, karena bentuk geografisnya keadaan Cilegon ini dataran rendah. Hujan terlalu lama bisa saja airnya menggenang kemudian banjir,” imbuhnya.

Di sisi lain, Suhendi menjelaskan, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan BPBD Kabupaten Serang untuk kesiapsiagaan bencana. Pasalnya, kata Suhendi, Kota Cilegon merupakan daerah yang diapit oleh beberapa kecamatan di Kabupaten Serang.

Kata Suhendi, kedua instansi pemerintah daerah ini akan saling berkoordinasi dalam penanggulangan bencana di wilayah terdekat.

“Ketika nanti terjadi bencana, kita bisa bareng-bareng dalam hal penanggulangannya,” pungkas Suhendi.

Pada 2024, kata Suhendi, BPBD Kota Cilegon mencatat ada beberapa kejadian bencana alam pohon tumbang dan rumah roboh yang diakibatkan hujan dengan disertai angin kencang.

Baca juga  Kejari Cilegon Tangani 135 Perkara Tindak Pidana Umum di Semester I/2024, Ini Kasus yang Mendominasi

Suhendi menyebut, rumah ambruk saat musim hujan kemungkinan disebabkan oleh faktor bangunan atau rangka atap yang telah lapuk.

“Bisa saja faktor bangunan yang sudah lapuk sehingga dengan sendirinya ambruk, atau pengaruh angin juga,” pungkasnya. (Ully/Red)