Polda Banten telah memeriksa sebanyak 17 orang saksi pada insiden bau menyengat yang diduga berasal dari PT Chandra Asri, Senin (22/1/2024). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Kepolisian Daerah Banten (Polda Banten) melakukan pemeriksaan terhadap 17 saksi terkait kasus bau menyengat diduga keluar dari cerobong PT Chandra Asri Pasific (CAP) yang mengakibatkan warga mengalami gangguan kesehatan.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, mengungkapkan bahwa pemeriksaan melibatkan 10 warga Cilegon yang terdampak bau tak sedap, serta 7 orang dari manajemen internal PT Chandra Asri.

“Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap mereka. Termasuk 3 orang di antara warga yang terdampak hingga harus dirawat di rumah sakit,” kata Kombes Pol Didik Hariyanto di Mapolres Cilegon, Senin (22/1/2024).

Didik menyatakan bahwa hingga saat ini, penyebab pasti kegagalan produksi di PT Chandra Asri yang berlokasi di wilayah Ciwandan belum dapat dijelaskan.

Baca juga  Kejari Cilegon Tangani 135 Perkara Tindak Pidana Umum di Semester I/2024, Ini Kasus yang Mendominasi

“Kami sedang menginvestigasi masalah bau menyengat yang menyebabkan warga Cilegon mengalami gangguan kesehatan,” ujarnya.

Didik menambahkan bahwa tim kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap kasus ini. “Kami meminta waktu untuk menyelesaikan pemeriksaan. Hasilnya akan kami sampaikan kepada publik setelah penyelidikan selesai,” imbuhnya.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan sabar menunggu hasil pemeriksaan. Tim gabungan sedang berusaha keras untuk mendapatkan kesimpulan dari kasus ini,” tegas Didik.

Sementara itu, Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Banten, AKBP Condro Sasongko menyebut pihaknya telah memeriksa sebanyak 17 orang meliputi warga yang terdampak, beserta pihak dari manajemen PT. CAP

“10 orang yang sudah kami periksa itu eksternal, yang dari pihak perusahaan ada 7 orang sudah kami periksa,” ujar Condro.

Baca juga  Kejari Cilegon Tangani 135 Perkara Tindak Pidana Umum di Semester I/2024, Ini Kasus yang Mendominasi

Condro menyebut 10 orang warga yang diperiksa merupakan warga yang terdampak dari adanya insiden tersebut.

“Sementara masih penyelidikan, karena kita masih menunggu proses pemeriksaan puslabfor masih berjalan,” ungkapnya. (Ully/Red)