Kepala BI Banten, Kepala BI Banten Ameriza Ma'aruf Moesa saat diwawancara sejumlah wartawan, Kemarin. Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

SERANG, SSC – Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Banten mencatat sampai saat ini sekitar 10 persen UMKM di Banten sudah go ekspor. Angka ini disebut masih cukup kecil jika dibandingkan dengan total UMKM di Banten mencapai sebanyak 950 ribu.

Kepala BI Banten, Kepala BI Banten n Ameriza Ma’aruf Moesa mengatakan beberapa produk UMKM yang telah go ekspor, yakni produk makanan dan minuman. Dengan negara tujuan yang paling banyak di negara Eropa.

“Paling banyak itu kopi dan itu pun banyak dinikmati di Eropa,” kata Ameriza Ma’aruf Moesa kepada awak media usai acara Karya Kreatif Banten (KKB) dan Digiwara Fun Fest 2024, Kemarin ditulis Kamis (6/6/2024).

Baca juga  2025, Volume Sampah di Kota Cilegon Diprediksi Naik Hingga 30 Ton 

Menurut Ameriza, perjuangan cukup ketat agar produk pelaku UMKM tersebut bisa go ekspor. Salah satu kemasan.

“Jadi memang enggak mudah suatu produk bisa go ekspor. Jika suatu produk sudah go ekspor berarti sudah dikatakan lolos. Sebab, syarat bisa go ekspor tidak mudah,” ujarnya.

Ameriza mengungkapkan, pelaku UMKM tentunya harus mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas agar produk tersebut bisa menumbus pasar internasional.

“Dari jumlah pelaku UMKM di Banten yang  cukup banyak ini, tentunya pelaku usaha harus bisa memiliki kuantitas dan kualitas yang perlu di kedepankan,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Ameriza upaya BI Banten agar produk pelaku UMKM bisa go ekspor diantaranya debgan memberikan bimbingan agar pelaku UMKM ini bisa lebih maju, pelaku UMKM bisa lebih potensial dan pelaku UMKM bisa go digital.

Baca juga  Terkait Kasus Penyelundupan 319 Kg Sabu, Kejari Cilegon Nyatakan MA Tetap Putuskan Vonis Mati 8 WN Iran

“Kita upayakan agar produk UMKM ini bisa naik kelas dan bisa go ekspor,” pungkasnya. (Ully/Red)