Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, M Ridwan," Senin (8/1/2024). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Pemerintah Kota Cilegon berencana membangun Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) yang berlokasi di Lingkungan Lebak Waluh, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber di lahan seluas 9,6 hektar. Saat ini, pembiayaan pembangunan KPT tengah dalam kajian.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, M Ridwan mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat dengan Bappeda Litbang dan Untirta untuk membahas rencana pembangunan KPT. Kata Ridwan pembangunan itu akan berkonsep Eco Edu Park. Di mana area kawasan akan terdapat unsur  pertanian, edukasi dan pariwisata.

“Tadi sudah dirapatkan dengan Bappeda dan Untirta disarankan untuk dibangun itu dengan tema eco edu park. Untuk pertanian, edukasi dan pariwisata,” uungkap Ridwan ditemui di Kantornya, Selasa (6/2/2024).

Baca juga  Sebanyak 4.700 Kendaraan di Cilegon Ditindak Lewat ETLE Selama Sepekan Operasi Patuh Maung

Ridwan menerangkan, dalam pertemuan itu juga turut dibahas terkait pendanaan pembangunannya. Pihaknya tengah mengkaji apakah pembangunan akan didanai lewat kerja sama dengan swasta atau dengan APBD.

“Nah disitu dibahas juga dengan pihak swasta atau pihak ketiga atau dengan APBD. Keuntungan, kerugiannya dibahas tadi disitu,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, pendanaan itu sangat penting dikaji. Karena menyangkut keberlangsungan secara jangka panjang di mana dalam KPT memadukan sub sektor pertanian dan juga akan melibatkan para petani.

“Kalau dengan swasta kita bisa masuk (terlibat pengelolaannya) ngga, karena pemanfaatannya melibatkan petani. Kemudian kan kalau swasta bicara bisnis. Tapi kalau dengan APBD, kita menghitung berapa tahun pembiayaannya. Kemudian kan juga memikirkan dis ana sumber air, itu juga harus di buat,” paparnya.

Baca juga  2025, Volume Sampah di Kota Cilegon Diprediksi Naik Hingga 30 Ton 

Ridwan menuturkan, pembangunan KPT menjadi salah satu program DKPP untuk meningkatkan pertanian di Cilegon. Sampai saat ini, lahan pertanian tiap tahun semakin menyusut. Seperti pada 2022 luasan lahan persawahan tercatat 1.358 hektar. Pada 2023 lahan persawahan menyusut menjadi 1.108 hektar.

Dengan adanya KPT, pihaknya mengharapkan dapat mengembangkan berbagai sektor. Bukan hanya sektor pertanian tetapi juga sektor lainnya.

“Di sana ada kavling untuk komoditas holtikultira. Keterpaduan itu kankan, keterpaduan atara semua sub sektor. Subsektor pangan, holti, perikanan peternakan makanya dibikin kawasan terpadu supaya menyatu,” pungkasnya. (Ronald/Red)