Rapat Persiapan Operasi Posko Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Lintasan Pelabuhan Merak-Bakauheni di Mal Sosoro, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Selasa (5/12/2023). Foto Ronald/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Pemerintah mulai menyiapkan berbagai strategi dalam menghadapi penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024 di Penyebrangan Pelabuhan Merak-Bakauheni. Salah satunya merancang skenario untuk mengantisipasi potensi cuaca buruk.

Hal ini terungkap dalam Rapat Persiapan Operasi Posko Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Lintasan Pelabuhan Merak-Bakauheni di Mal Sosoro, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Selasa (5/12/2023).

Direktur Transporasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) pada Kemenhub RI, Lilik Handoyo mengatakan, pihaknya pada rapat tersebut membahas sejumlah hal dengan para stakeholder. Salah satunya menyiapkan langkah-langkah jika terjadi cuaca buruk saat pelaksanaan Angkutan Nataru.

Lilik menyatakan, pihaknya dalam menghadapi potensi cuaca buruk telah merancang skenario. Ia menerangkan, manakala terjadi cuaca buruk dan tidak dimungkinkan untuk dilakukan aktivitas penyeberangan maka skenario yang diambil adalah menunda aktivitas penyeberangan sementara.

“Jadi manakala kita mendapatkan informasi dari BMKG, memang ada batasan-batasan manakala seberapa sih tinggi gelombang dan kecepatan angin. Nah itu yang menjadi warning bagi kita. Nanti Kepala BPTD selalu syahbandar dalam mengambil sikap, kapan pelayaran itu harus dihentikan,” ungkapnya usai rapat kepada awak media.

Ia mengungkapkan, jika dilakukan penundaan penyeberangan karena cuaca buruk tentu terdapat standar operasional prosedurnya. Jika hal itu dilakukan maka seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan Nataru, harus kolaborasi.

Baca juga  Kejari Cilegon Tangani 135 Perkara Tindak Pidana Umum di Semester I/2024, Ini Kasus yang Mendominasi

Ia menuturkan, manakala penyeberangan ditunda maka skenario yang akan diterapkan dengan memberlakukan delay system di dalam tol. Hal itu diterapkan agar tidak terjadi antrean kendaraan.

“Manakala pelayaran itu ada penundaan maka, kendaraan-kendaraan yang ada di rest area 43 dan 68 akan dilakukan delay sistem. Itu kira-kira langkah yang ditempuh jika ada penundaan di pelayaran akibat cuaca buruk,” tuturnya.

Ia menerangkan, pihaknya untuk mengantisipasi kepadatan penumpang juga menyiapkan skenario operasional kapal. Jika terjadi kepadatan maka kapal-kapal besar akan dioperasikan.

“Manakala kita melihat di dalam pelabuhan padat, maka skenario untuk menambah atau mengganti kapal yang lebih besar itu dimungkinkan untuk mengurai kemacetan di area pelabuhan,” paparnya

Pada Nataru 2024 ini, kata Lilik, jumlah penumpang diprediksi mengalami peningkatan 7 sampai 15 persen.

Ia menyatakan, jika melihat volume to capacity ratio (V/C Ratio) atau perbandingan antara jumlah penumpang dan kendaraan dengan kapasitas pelabuhan, kondisi penumpang saat Nataru ini di Pelabuhan Merak diprediksi masih terkendali atau dalam batas wajar.

“Saya pikir tadi yang disampaikan dalam paparan itu, kapasitas di Pelabuhan Merak sekitar 32 ribu kendaraan. Tapi kalau dari prediksinya kalau dengan peningkatan 12 persen itu, hampir 16 ribu Artinya, itu masih bisa tertampung secara hitung- hitungan. Nah artinya tadi yang disampaikan V/C rationya hanya 0,44,” terangnya.

Baca juga  Kejari Cilegon Tangani 135 Perkara Tindak Pidana Umum di Semester I/2024, Ini Kasus yang Mendominasi

Sementara, Direktur Komersil dan Pelayanan PT ASDP, Yusuf Hadi menambahkan, rapat tersebut digelar untuk mematangkan persiapan skenario dalam menghadapi Angkutan Nataru agar berjalan aman dan lancar. Ia menyatakan, salah satu yang disiapkan pihaknya adalah menerapkan radius pembatasan area pembelian tiket ferry online.

Ia mengungkapkan, penerapan regulasi ini diberlakukan demi meningkatkan kepatuhan pengguna jasa untuk dapat memiliki tiket dari jauh-jauh area sebelum pelabuhan atau paling lambat H-1 keberangkatan telah memiliki tiket.

“Ini bagian dari upaya kita untuk memastikan pelayanan di pelabuhan maupun kapal di penyeberangan terprediksi dengan baik. Kalau semua sudah beli tiket, kita sudah tahu berapa demand di akan datang. Bagaimana kepadatan yang akan terjadi, bagaimana operasional yang kita siapkan. Untuk supaya berjalan aman lancar,” ungkapnya.

“Dan sistem sudah dimungkinkan untuk orang membeli tiket sejak dari rumah. Tidak ada lagi membeli tiket di pelabuhan, go show. Bayangkan orang yang sudah beli tiket harus antre dibelakang orang yang belum bertiket. Sekarang kita dengan sistem seperti itu secara bertahap, nanti orang akan peduli bahwa tiket akan dimudahkan membeli sebelum melakukan. Dan punya waktu yang cukup, untuk mereka mengisi seluruh data penumpang yang akan berangka dengan waktu yang cukup. Jadi men-support juga data manifest itu dengan baik dan akurat,” pungkasnya. (Ronald/Red)