Kantor BPRS Cilegon Mandiri. (Foto Dok Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Performa kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM) makin membaik. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Cilegon ini terus berusaha untuk meningkatkan performa keuangannya. Sejauh ini, untuk meningkatkan performa dengan maksud ke depan membukukan laba dan memberikan deviden kepada Pemkot Cilegon selaku pemegang saham, BPRS-CM tengah mengajukan penambahan penyertaan modal dengan nilai Rp 5 Miliar.

Direktur Bisnis BPRS-CM Yoyo Hartoyo mengatakan, saat ini kinerja keuangan BPRS-CM jauh lebih baik. Upaya manajemen untuk memperbaiki rasio Non Performing Financing (NPF) terus dilakukan dan hasilnya saat ini makin membaik.

Seiring dengan upaya itu, kata Yoyo, saat ini manajemen gencar menyasar pembiayaan kepada nasabah baru yang potensial. Itu dilakukan agar sekmen bisinis pembiayaan yang dijalankan perusahaan makin sehat.

Hanya saja, Yoyo menerangkan, untuk membiayai pembiayaan nasabah itu dibutuhkan pendanaan. Maka dari itu, BPRS-CM mengajukan penyertaan modal.

“Pembiayaan kan harus berbanding lurus dengan pendanaan. Kita gencar mencari pendanaan, syukur-syukur dengan sumber penyertaan modal yang (diajukan ke Pemkot Cilegon) Rp 5 miliar (diharapkan) bisa goal,” ujarnya, Rabu (14/6/2023).

Baca juga  Pemkot Cilegon Kucurkan Anggarkan Rp 78 Miliar Untuk Penanganan Stunting 2024

Yoyo menerangkan, saat ini BPRS-CM tengah menjalankan pembiayaan menyasar nasabah-nasabah baru yang potensial dengan nilai pembiayaan dibawah Rp 2 miliar.

BPRS-CM, lanjutnya telah mengeluarkan kredit sekitar Rp 30 hingga Rp 40 miliar. Dengan penyertaan modal, rasio keuangan lebih baik.

“Kalau kita butuh penyertaan modal dana segar, kita kan dapat margin penuh, beda kalau deposito kita dapat marginnya lebih sedikit dibandingkan dana dari penyertaan modal,” terangnya.

Yoyo meyakini, dengan penambahan penyertaan modal Rp 5 miliar akan semakin meningkatkan performa keuangan BPRS-CM. Di mana pendapatan yang diperoleh dapat meningkat.

“(Penyertaan modal) jelas akan lebih sehat. Kalau ada dana segar, ketika kita berikan untuk pembiayaan, pendapatan kita estimasi akan bisa meningkat,” paparnya.

“Saat ini modal penyertaan Pemkot Cilegon yang sudah eksis itu 59 miliar, dari dulu,” sambungnya.

Yoyo menjelaskan, kebutuhan akan penambahan lewat penyertaan modal itu telah disampaikan kepada Walikota Cilegon Helldy Agustian saat RUPS bersama 2 BUMD lainnya di Bandung, bulan lalu.

Baca juga  2025, Volume Sampah di Kota Cilegon Diprediksi Naik Hingga 30 Ton 

“Sudah kita sampaikan waktu RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) kemarin di Bandung,” tuturnya.

Sementara, Anggota Badan Anggaran pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Rahmatulloh merespon positif niat dari BPRS-CM terkait kebutuhan penyertaan modal. Penyertaan modal, saran Rahmatulloh, Pemkot Cilegon dapat menyimpan beberapa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon di BPRS-CM.

“Seperti honor RT RW, itu seharusnya bisa disimpan di BPRSCM, BPRSCM akan dapat dana masuk juga, tidak harus penyertaan modal,” ujarnya.

Rahmat menyatakan, jika nanti BPRSCM mendapat tambahan modal diharapkan dapat memberikan dividen. Kembali diharapkannya, deviden sudah bisa dibagikan pada 2024.

“Kalau tidak dibebankan BPRSCM itu di zona nyaman, harus ada hasil, harus ditekan setor dividen ke APBD, tahun depan di APBD Reguler 2024 meskipun sedikit,” pungkasnya. (Ronald/Red)